Nelayan wisata Lovina, Kabupaten Buleleng, Bali, meningkat omzetnya
hingga 100 persen lebih pada hari libur tahun bau. Mereka mendulang
rezeki saat liburan tahun baru di bali.
"Tamunya cukup ramai karena
libur panjang. Kebanyakan tamu lokal indonesia ingin menyaksikan atraksi
lumba-lumba di pagi hari," kata kata ketua kelompok nelayan wisata
Lovina, Putu Budista.
"Kalau sekarang satu
kapal nelayan dalam sehari ini saja bisa dapat 10 orang lebih. Lumayan
dibandingkan hari-hari biasa cenderung sepi, kadang paling banyak dapat
empat orang saja," katanya.
Budista memaparkan, satu orang yang
ingin naik perahu dan menyaksikan atraksi lumba-lumba dikenakan tarif
sebesar Rp150.000. "Tarif sebesar itu untuk keliling laut menyaksikan
atraksi kawanan lumba-lumba," papar dia.
Dikatakan pula, puncak
kunjungan tamu di daerah itu memang pada Juni, Juli dan Agustus, dimana
banyak tamu asing didominasi wisatawan asal Eropa dan China.
Selain wisatawan mancanegara, kata dia, juga banyak wisatawan domestik
dari berbagai daerah di tanah air karena juga bertepatan dengan libur
sekolah dan tahun baru seperti saat sekarang ini.
"Kalau
bulan-bulan itu karena tamunya ramai kalangan nelayan wisata dapat
berkah ganda karena tamu kadang kala bukan hanya melihat atraksi
lumba-lumba saja tetapi juga berkeinginan menyelam sambil snorkeling di beberapa wilayah terumbu karang di Lovina," katanya.