Senin, 09 Januari 2017

Berlari ke puncak Gunung Top di Bali

Liburan akhir tahun ke Bali, tidak hanya pada acara-acara perayaan. Sehatkan untuk menjalankan sampai puncak tertinggi Gunung Agung di Bali.

Bali terkenal dengan wisata alamnya yang luar biasa. Bagi mereka yang suka tantangan, gunung bisa menjadi pilihan ketika akan ke Bali. Tapi kali ini saya tidak naik, tetapi cobalah untuk berlari menuju gunung tertinggi di Bali, Gunung Agung di ketinggian 3.142 meter.

Gunung Agung adalah salah satu hebat dan gunung tertinggi di Bali. Pada saat meletus pada tahun 1963, letusan menyebabkan 2.000 jiwa. Gunung ini juga sangat sakral oleh umat Hindu di Bali.

Aku mulai Pura Pasar Agung mulai. Kami mulai pukul 06.00 WIB dan harus dikembalikan pada 15:00, adalah tantangan. Dari hotel di kawasan Seminyak Pura Pasar Agung up, perjalanan sekitar 3 jam. Kami naik shuttle bus untuk mencapai Karangasem.

Sebelum memulai ritual, kami mendapat air suci oleh pelaku adat dengan tujuan keselamatan selama perjalanan ke puncak Gunung Agung. Menurut wakil Bupati Karang Asem, para dewa dalam kepercayaan agama Hindu sebelum menginjakkan kaki di Gunung Semeru, meletakkan kaki pertama di Gunung Agung.

Pasar Agung rute ke puncak Gunung Agung agak lebih dekat daripada dari Besakih, namun medan yang sangat berbahaya dilalui. Ada beberapa poin yang perlu menggunakan tali untuk memanjat. Bersama puluhan pelari saya harus berhati-hati karena jatuh sedikit kehidupan bisa mengapung di lihat dari kanan dan kiri Ravina cukup curam, paket honeymoon di bali.

Seperti yang terjadi di gunung yang sulit untuk mendaki, tentu saja pemandangan di puncak akan sangat indah. Setelah 4 jam operasi, dan akhirnya rekan-rekan saya broker Telkom berada di puncak Gunung Agung di ketinggian 3.142 meter.

Itu adalah gunung dengan pemandangan yang luar biasa, sekelompok awan naik di bawah kaki kita. Bidang, hutan, pegunungan tinggi dan lebih banyak di pulau seberang.

Dari puncak Gunung Agung, akan tampak kuat Gunung Rinjani di pulau Lombok. Di arah berlawanan, Gunung Semeru masih melihat belum, meskipun kadang-kadang longgar dibungkus kabut.

Namun keindahan tidak dapat dicapai hanya dengan mengedipkan mata, atau pergantian tangan. melawan langkah demi langkah dengan semangat yang dibutuhkan untuk mencapai gunung tertinggi di Bali. Dan tentu saja, semangat untuk menaklukkan diri sendiri.

Ada kata yang lebih baik selain Apresiasi dan Bertafakkur dapat menikmati keindahan alam dari bumi ibu dan merenungkan kebesaran Allah dalam segala ciptaan.
 
Copyright © Puspita Daniel | Theme by Puspita | Sponsored by Daniel